Minggu, 31 Oktober 2010

Perlakukan orang-orang yg kita cintai dengan baik

Aku menabrak seseorang yang tidak kukenal sedang lewat, aku berkata “oh maafkan aku”, iya berkata, “maaf juga aku,aku tidak melihatmu”,  kami saling bersikap sangat sopan, aku dan orang yang tidak kukenal itu. kemudian kami Saling mengucapkan selamat tinggal dan melanjutkan perjalanan
Peristiwa diatas bila terjadi dirumah akan jadi sangat berbeda, renungkankan bagaimana kita memperlakukan orang-orang  yg kita cintai, tua ataupun muda.
Masih dihari yang sama, malam itu aku memasak untuk makan malam, anak perempuanku diam-diam berdiri disebelahku dan ketika aku berbalik, aku hampir saja menabraknya, “menyingkirlah” bentakku sambil mengernyitkan alis,  iapun pergi dengan luka di hati, aku tidak sadar betapa aku telah berbuat sangat  kasar kepadanya.
Malam itu ketika aku berbareng ditempat tidur,  terdengar suara lembut Tuhan, “ketika berurusan dengan orang yang tidak kau kenal kau berlaku sangat santun tapi ketika dengan anakmu sendiri kau berlaku kejam”, “cobalah lihat di lantai dapur, kau akan mendapati beberapa  bunga tergeletak di depan pintu”, “itu adalah bunga yg akan diberikan kepadamu”, “anakmu memetiknya sendiri  merah, hijau, kuning dan biru”, “dia sengaja berdiri diam-diam disebelahmu untuk memberikan kejutan kepadamu”, “kau bahkan tidak melihat matanya basah berkaca-kaca”. Saat itu aku merasa sangat kerdil dan airmataku mulai berjatuhan, perlahan-lahan aku pergi kekamarnya lalu berlutut di dekat tempat tidurnya, “bangun”, “bangun anak kecil”, “bangunlah” kataku lembut,  “apakah bunga-bunga ini kau petik untukku” ?  ia tersenyum,  “aku melihatnya diluar, lalu memetiknya karena cantik seperti ibu”,  aku tahu ibu pasti menyukainya terutama yg biru”, “anakku, aku menyesal atas sikapku tadi, tidak semestinya aku berteriak kepadamu seperti itu”, “tidak apa-apa mama,.aku tetap menyintaimu” kata anakku,  “Aku juga menyintaimu, aku suka bunga-bunga itu terutama yg berwarna biru”. Jawabku sambil memeluk dan mencium pipinya.  ( Hikmah dari negeri seberang, by Unknow stories)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar